Pada 4 Mei 2025, Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk memberlakukan tarif impor sebesar 100% terhadap semua film yang diproduksi di luar Amerika Serikat. Langkah ini, yang diumumkan melalui platform Truth Social, didasarkan pada kekhawatiran bahwa industri film AS sedang mengalami “kematian yang sangat cepat” akibat insentif dari negara lain yang menarik produksi film ke luar negeri. Trump menyebut praktik ini sebagai ancaman terhadap keamanan nasional dan propaganda asing.
Alasan di Balik Kebijakan
Trump menyoroti bahwa banyak negara, termasuk Kanada dan Inggris, menawarkan insentif pajak yang menarik bagi pembuat film, yang menyebabkan produksi film AS berpindah ke luar negeri. Ia menganggap hal ini sebagai upaya terkoordinasi untuk melemahkan Hollywood dan menyebutnya sebagai bentuk propaganda asing. Meskipun Hollywood mengalami peningkatan pendapatan box office sebesar 15,8% dibandingkan tahun sebelumnya, Trump tetap menekankan perlunya langkah proteksionis untuk melindungi industri film domestik.
Dampak Potensial
Kebijakan ini diperkirakan akan berdampak signifikan pada berbagai sektor industri film global:
- Industri Film Internasional: Negara-negara seperti Australia, yang telah menjadi lokasi populer untuk produksi film besar, khawatir bahwa tarif ini akan mengurangi minat studio AS untuk melakukan syuting di luar negeri. Pejabat di Queensland menyebut kebijakan ini sebagai ancaman serius bagi ekonomi lokal yang bergantung pada industri film.
- Distribusi Film Asing di AS: Tarif ini dapat meningkatkan biaya distribusi film asing di pasar AS, termasuk film dari industri Bollywood dan anime Jepang, yang memiliki basis penggemar besar di Amerika. Hal ini dapat mengurangi keragaman konten yang tersedia bagi penonton AS.
- Kerja Sama Produksi Internasional: Banyak film saat ini merupakan hasil kolaborasi internasional. Tarif ini dapat mempersulit kerja sama tersebut dan meningkatkan biaya produksi secara keseluruhan.
Reaksi dan Tanggapan
Meskipun rincian implementasi tarif ini belum jelas, Departemen Perdagangan AS telah diminta untuk memulai prosesnya. Beberapa tokoh industri film, termasuk Jon Voight, telah ditunjuk sebagai “Duta Khusus Hollywood” untuk membantu merumuskan kebijakan yang mendukung produksi film domestik.
Namun, banyak pihak dalam industri film menyuarakan kekhawatiran bahwa kebijakan ini dapat menghambat pertumbuhan dan inovasi, serta membatasi akses penonton AS terhadap beragam konten internasional.