Setelah dua dekade berlalu sejak versi orisinalnya mengguncang layar lebar dan menjadi film kultus, Mendadak Dangdut kembali hadir dalam versi segar yang mengusung sentuhan modern tanpa meninggalkan akar satir sosialnya. Kali ini, Anya Geraldine mengambil tongkat estafet sebagai tokoh utama dan berhasil menciptakan interpretasi baru atas kisah klasik ini—tentang popularitas, pengkhianatan, dan musik sebagai jalan pelarian.
Dari Sorotan Kamera ke Panggung Dangdut
Film ini mengisahkan Anya sebagai Dira Anindya, seorang influencer kelas atas yang tengah berada di puncak popularitas. Hidupnya penuh kemewahan, endorsement, dan lampu sorot. Namun, satu insiden korupsi yang melibatkan sang kakak sekaligus manajernya membuat hidup Dira berputar 180 derajat.
Dira melarikan diri untuk menghindari media dan jeratan hukum. Dalam pelariannya ke kampung pelosok Jawa Timur, ia bertemu dengan grup orkes dangdut lokal bernama Sinar Merdu. Awalnya Dira merasa jijik dan asing dengan lingkungan itu. Namun, situasi mendesak memaksanya menyamar menjadi penyanyi dadakan demi bertahan hidup.
Lambat laun, Suara Jadi Pelarian
Dira mulai mengenal kehidupan para musisi jalanan yang jauh dari glamor—termasuk Sari (diperankan dengan kuat oleh Widi Mulia), penyanyi dangdut kawakan yang menyimpan trauma dan idealisme yang mulai pudar. Dari Sari-lah, Dira belajar bahwa bernyanyi bukan sekadar menghibur, tapi bentuk perlawanan dan penyembuhan diri.
Ketika suara Dira ternyata memikat hati penonton kampung, ketenarannya justru kembali tumbuh, kali ini dengan wajah yang berbeda. Tapi masalah muncul ketika masa lalunya mengejarnya, membawa Dira ke persimpangan: kembali ke dunia lamanya yang penuh tipu daya, atau bertahan di panggung kecil yang jujur tapi keras.
Lika-liku Emosi dan Kritik Sosial
Mendadak Dangdut 2025 tidak hanya menjual drama musikal. Di balik dentuman gendang dan irama koplo, film ini menawarkan cermin tajam tentang realitas kelas sosial, budaya populer yang cepat menelan dan melupakan, serta definisi harga diri bagi seorang perempuan yang terus ditekan untuk memilih: karier atau integritas.
Chemistry Anya Geraldine dengan para pemeran pendukung, termasuk Chicco Kurniawan sebagai Roy—sound engineer kampung yang mencuri hatinya—menambah warna emosi yang otentik. Anya, dalam salah satu performa terbaiknya, memerankan Dira dengan kompleksitas yang manusiawi: rapuh tapi tidak lemah, sombong tapi tidak tanpa alasan.