Jika kamu menyukai kuliner Indonesia, terutama hidangan khas yang menggabungkan citarasa tradisional dengan sentuhan modern, nama Ryan Adriandhy pasti sudah tidak asing. Sebagai seorang chef muda yang tengah naik daun, Ryan bukan hanya dikenal karena keahliannya di dapur, tetapi juga pandangannya yang unik tentang dunia kuliner dan kehidupan secara umum. Di balik setiap hidangan lezat yang ia sajikan, ada banyak cerita dan filosofi yang menarik untuk digali.
Kami berkesempatan untuk berbincang santai dengan Ryan, menyelami perjalanan kariernya, inspirasi kuliner, hingga pandangannya tentang kehidupan. Berikut adalah semangkuk pertanyaan untuk Ryan Adriandhy, yang memberikan wawasan lebih tentang dunia yang ia geluti.
1. Apa yang pertama kali membuatmu tertarik masuk ke dunia kuliner?
Saat ditanya apa yang menggerakkan langkahnya ke dunia kuliner, Ryan tersenyum. “Dulu, saya hanya melihat ibu dan nenek saya di dapur. Mereka selalu memasak dengan penuh cinta. Dari sana, saya merasa bahwa masakan bukan hanya tentang rasa, tetapi tentang berbagi cerita, budaya, dan kebahagiaan.”
Bagi Ryan, dunia kuliner lebih dari sekadar karier. Ini adalah cara untuk terhubung dengan orang-orang dan merayakan tradisi sambil tetap membawa inovasi. “Saya ingin menggali lebih dalam dan membawa masakan Indonesia ke level yang lebih tinggi.”
2. Bagaimana pandanganmu tentang perkembangan kuliner Indonesia yang semakin diakui di kancah internasional?
Ryan sangat mengapresiasi perkembangan kuliner Indonesia yang semakin dikenal di dunia. “Indonesia memiliki begitu banyak kekayaan rasa, bahan, dan tradisi yang bisa dipadukan dengan cara-cara baru untuk menarik perhatian dunia. Kini, banyak chef muda yang berani mengeksplorasi rasa dan bahan lokal, serta menceritakan cerita melalui masakan mereka.”
Ia menganggap ini sebagai saat yang sangat menarik bagi kuliner Indonesia, karena kini ada peluang untuk membangun reputasi global yang lebih kuat. “Tidak ada alasan bagi masakan Indonesia untuk tidak mendapat tempat di kancah dunia,” tegas Ryan.
3. Apa tantangan terbesar yang kamu hadapi selama berkarier sebagai chef?
Bagi Ryan, tantangan terbesar adalah tetap relevan dan inovatif tanpa kehilangan akar budaya. “Seringkali, kita terjebak dalam rutinitas dan mengabaikan pentingnya eksplorasi. Namun, di dunia kuliner yang terus berkembang, kita dituntut untuk selalu berinovasi tanpa melupakan warisan kita.”
Selain itu, mengelola ekspektasi di industri yang kompetitif juga menjadi tantangan tersendiri. Ryan menambahkan, “Mempertahankan kualitas di tengah tekanan pasar dan keinginan untuk terus memberi yang terbaik bagi pelanggan adalah sebuah tantangan besar.”
4. Dalam proses menciptakan hidangan, apa yang lebih kamu utamakan: estetika atau rasa?
“Rasa adalah segalanya,” jawab Ryan dengan penuh keyakinan. “Meskipun estetika penting, saya percaya bahwa yang terpenting adalah bagaimana hidangan itu mengena di hati seseorang. Rasa adalah pengalaman pertama yang dirasakan seseorang ketika mencicipi masakan, dan itulah yang akan mereka ingat.”
Namun, ia juga mengakui bahwa estetika tidak bisa dipisahkan sepenuhnya. “Rasa yang lezat memang menjadi prioritas, tetapi tampilan hidangan yang indah adalah cara kita untuk menyampaikan rasa tersebut secara visual. Ketika keduanya berjalan seiring, maka itu akan menjadi pengalaman kuliner yang sempurna.”
5. Jika kamu bisa memasak untuk satu orang, siapa yang ingin kamu masakkan dan mengapa?
Mendengar pertanyaan ini, Ryan terlihat sejenak berpikir, lalu berkata, “Saya ingin memasak untuk orang tua saya. Mereka adalah orang pertama yang mengajarkan saya tentang pentingnya rasa, bahan-bahan segar, dan cinta dalam setiap hidangan. Saya ingin membalas kebaikan mereka dengan sebuah hidangan istimewa.”
Bagi Ryan, memasak untuk orang yang kita sayangi adalah cara terbaik untuk mengungkapkan rasa terima kasih dan cinta. “Bagi saya, masakan adalah bahasa universal untuk menyampaikan perasaan.”
6. Apa pesan yang ingin kamu sampaikan melalui karya kulinermu?
Ryan menutup percakapan dengan sebuah pesan mendalam. “Saya ingin menunjukkan bahwa masakan Indonesia itu kaya, beragam, dan penuh cerita. Lewat kuliner, saya ingin mengajak orang untuk lebih mencintai dan bangga dengan kekayaan kuliner kita. Setiap hidangan yang saya buat adalah representasi dari budaya, tradisi, dan semangat kita sebagai bangsa.”
Ia juga menambahkan, “Melalui masakan, saya ingin mengajak orang untuk lebih terbuka pada eksperimen dan eksplorasi rasa. Karena dalam kuliner, seperti halnya dalam hidup, tidak ada batasan untuk berkreasi.”