0 Comments

Industri perfilman Indonesia kembali mencetak prestasi di kancah internasional. Kabar terbaru menyebutkan bahwa beberapa film Indonesia akan diadaptasi ulang oleh rumah produksi ternama Korea Selatan, Barunson E&A, yang sebelumnya sukses dengan film peraih Oscar, Parasite. Kerja sama ini terjalin dengan rumah produksi Indonesia, Imajinari, dan mencakup tiga film komedi horor yang populer di Tanah Air.

1. Agak Laen

Dirilis pada Februari 2024, Agak Laen merupakan film komedi horor yang disutradarai oleh Muhadkly Acho. Film ini mengisahkan empat sahabat yang mengelola rumah hantu di pasar malam. Kisah menjadi rumit saat seorang pengunjung meninggal karena serangan jantung di dalam rumah hantu mereka, dan arwahnya mulai menghantui tempat tersebut. Dengan humor khas dan alur cerita yang unik, Agak Laen berhasil menarik lebih dari 7 juta penonton, menjadikannya salah satu film terlaris di Indonesia. Kesuksesan ini menarik perhatian Barunson E&A untuk mengadaptasinya ke dalam versi Korea.

2. Agak Laen 2

Melanjutkan kesuksesan film pertamanya, Agak Laen 2 direncanakan akan dirilis pada akhir 2025. Meskipun detail plot masih dirahasiakan, film ini diharapkan melanjutkan kisah kocak dan horor dari empat sahabat tersebut. Barunson E&A juga telah memperoleh hak untuk mengadaptasi sekuel ini ke dalam versi Korea, menunjukkan kepercayaan mereka terhadap potensi cerita dan daya tarik film ini di pasar internasional.

3. Tinggal Meninggal

Film komedi horor lainnya yang akan di-remake adalah Tinggal Meninggal. Film ini menggabungkan elemen horor dengan komedi segar, menciptakan pengalaman menonton yang menghibur sekaligus menegangkan. Meskipun belum banyak informasi yang tersedia mengenai adaptasi versi Korea, keputusan Barunson E&A untuk mengangkat film ini menunjukkan apresiasi mereka terhadap kreativitas dan kualitas produksi film Indonesia.

Kerja sama antara Imajinari dan Barunson E&A ini menandai langkah besar dalam memperkenalkan karya-karya sinema Indonesia ke panggung internasional. Dengan adaptasi ini, diharapkan cerita-cerita khas Indonesia dapat dinikmati oleh penonton global, sekaligus membuka peluang lebih luas bagi sineas Tanah Air untuk berkolaborasi di kancah dunia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts