0 Comments

Setelah lebih dari satu dekade sejak film kelimanya dirilis, waralaba horor legendaris Final Destination akhirnya kembali dengan judul terbaru bertajuk Final Destination: Bloodlines. Sebelum menyelami babak baru dari kengerian yang ditawarkan, ada baiknya penonton menelusuri kembali perjalanan panjang seri ini. Menonton secara berurutan bukan hanya membantu memahami pola dan benang merah ceritanya, tapi juga memberi pengalaman mendalam soal bagaimana “kematian” dalam semesta ini bekerja—kejam, tak terhindarkan, dan sering kali mengejutkan.

Berikut adalah urutan terbaik untuk menonton Final Destination, lengkap dengan sinopsis singkat tiap film, agar kamu siap menghadapi Bloodlines dengan konteks penuh.


1. Final Destination (2000)

Sutradara: James Wong
Film pertama yang memulai segalanya. Cerita berfokus pada Alex Browning (Devon Sawa), seorang remaja yang mendapatkan firasat bahwa pesawat yang akan ditumpanginya akan meledak. Setelah berhasil menyelamatkan beberapa temannya dari kecelakaan tersebut, satu per satu dari mereka tewas dalam kejadian-kejadian aneh. Inilah awal dari konsep ikonik: jika kamu lolos dari kematian, ia akan menagih kembali—dengan cara yang mengerikan.


2. Final Destination 2 (2003)

Sutradara: David R. Ellis
Sekuel ini memperluas mitologi franchise. Kali ini, Kimberly (A.J. Cook) mengalami penglihatan tentang tabrakan beruntun di jalan tol. Setelah berhasil mencegah kecelakaan itu, kematian kembali datang menjemput satu per satu korban selamat. Film ini menampilkan salah satu adegan pembuka paling legendaris dan intens dalam sejarah film horor.


3. Final Destination 3 (2006)

Sutradara: James Wong
Meninggalkan sisa cerita film kedua, film ketiga memperkenalkan karakter baru: Wendy Christensen (Mary Elizabeth Winstead) yang menyaksikan kecelakaan di wahana roller coaster. Setelah peristiwa itu, dia berusaha mengurai petunjuk lewat foto-foto yang menunjukkan bagaimana para korban akan tewas. Film ini makin memperkuat gaya “kematian kreatif” yang menjadi ciri khas franchise ini.


4. The Final Destination / Final Destination 4 (2009)

Sutradara: David R. Ellis
Dengan visualisasi 3D, film ini mungkin jadi yang paling lemah secara naratif, namun tetap memiliki adegan-adegan kematian yang sadis dan mengejutkan. Ceritanya mengikuti Nick O’Bannon yang menyelamatkan sekelompok orang dari kecelakaan di sirkuit balap mobil. Seperti biasa, kematian tak tinggal diam.


5. Final Destination 5 (2011)

Sutradara: Steven Quale
Secara timeline, film ini sebenarnya merupakan prekuel dari film pertama. Sam Lawton (Nicholas D’Agosto) menyelamatkan rekan-rekannya dari keruntuhan jembatan gantung. Yang menarik, film ini memperkenalkan elemen baru: bahwa kamu bisa “mengelabui” kematian dengan… mengambil nyawa orang lain. Twist di akhir film ini sangat mengejutkan dan menghubungkan langsung ke film pertama—menjadikannya salah satu entry terbaik di seri ini.


Rekomendasi Urutan Tonton: Sesuai Alur Cerita (Chronological)

Bagi kamu yang ingin menikmati cerita secara kronologis (berdasarkan waktu kejadian dalam semesta film), berikut adalah urutannya:

  1. Final Destination 5
  2. Final Destination (2000)
  3. Final Destination 2
  4. Final Destination 3
  5. The Final Destination (2009)

Urutan ini memberi pemahaman yang lebih linear soal bagaimana pola kematian terjadi, dan membuat twist besar di film kelima terasa lebih kuat secara naratif.


Lalu, Di Mana Bloodlines Berada?

Final Destination: Bloodlines dijadwalkan rilis sebagai semacam reboot sekaligus kelanjutan spiritual dari waralaba ini. Meski belum banyak detail resmi dirilis, laporan awal menyebutkan bahwa film ini akan mengusung karakter dan setting baru, namun tetap terikat pada konsep inti: seseorang mendapat penglihatan akan bencana, menyelamatkan orang lain, lalu satu per satu korban mulai tewas dalam urutan yang tak bisa dijelaskan secara logika biasa.

Ada rumor kuat bahwa Bloodlines akan memperluas mitologi franchise, bahkan memperkenalkan sudut pandang dari “sistem” kematian itu sendiri—sesuatu yang sebelumnya hanya disinggung secara samar-samar dalam film-film terdahulu.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts