0 Comments

Film Hellboy versi 2019 hadir dengan pendekatan yang lebih gelap dan brutal dibanding pendahulunya, menghadirkan kembali sosok ikonis sang iblis merah dari dunia komik ke layar lebar. Disutradarai oleh Neil Marshall dan dibintangi oleh David Harbour, film ini ditayangkan kembali di Bioskop Trans TV, menjadi kesempatan sempurna bagi penonton untuk menyaksikan aksi berdarah dalam balutan fantasi kelam.

Kisah Sang Penjaga Dunia dari Dalam Kegelapan

Hellboy, makhluk setengah manusia setengah iblis, bekerja untuk B.P.R.D. (Bureau for Paranormal Research and Defense), sebuah organisasi rahasia yang menangani ancaman supranatural. Dalam film ini, ia dihadapkan pada ancaman global: kebangkitan Nimue, sang Ratu Darah, yang diperankan dengan memukau oleh Milla Jovovich.

Nimue adalah penyihir kuno dari legenda Arthurian yang bangkit dari tidur panjangnya dengan niat membanjiri dunia dengan kekacauan dan penyakit. Ia melihat Hellboy sebagai kunci untuk menyatukan dunia manusia dan dunia kegelapan. Di sisi lain, Hellboy justru terjebak dalam krisis identitas—antara takdirnya sebagai penghancur dunia atau penyelamat umat manusia.

Pertarungan Epik Penuh Darah dan Simbolisme

Berbeda dengan dua film sebelumnya yang lebih ringan, versi 2019 ini menampilkan dunia Hellboy dengan nuansa horor yang pekat. Aksi pertarungan berdarah, makhluk-makhluk mengerikan, dan efek visual grotesk menjadi sajian utama yang memuaskan pecinta film aksi fantasi dewasa.

David Harbour tampil garang sebagai Hellboy, membawa karakter ini dengan emosi yang lebih mentah dan liar. Ia bukan pahlawan konvensional—ia kasar, sarkastik, dan sering mempertanyakan tempatnya di dunia. Namun justru dari ketidaksempurnaan itulah, karakter Hellboy terasa lebih manusiawi.

Dibalut Mitos dan Legenda Inggris

Salah satu kekuatan film ini terletak pada penggabungan elemen mitologi Eropa dengan cerita kontemporer. Referensi terhadap Raja Arthur, Excalibur, dan makhluk-makhluk folklor Inggris memperkaya lapisan cerita. Semua itu membentuk latar cerita yang tidak hanya seram, tetapi juga mengandung ironi: bahwa penyelamat dunia justru adalah makhluk yang paling ditakuti.

Bukan Untuk Semua Penonton

Hellboy versi 2019 menuai respons yang beragam. Bagi sebagian penonton, film ini mungkin terasa terlalu penuh dengan kekerasan eksplisit dan cerita yang meloncat-loncat. Namun bagi mereka yang menggemari film aksi-fantasi dengan nuansa gelap dan tanpa kompromi, ini adalah sajian yang patut diapresiasi.

Tayangan ini jelas bukan untuk anak-anak. Dari awal hingga akhir, film ini sarat dengan adegan brutal dan tema dewasa yang tak dibungkus dengan sensor. Justru itulah yang membedakannya dari film superhero arus utama lainnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts