0 Comments

Los Angeles, Amerika Serikat – Dunia komik kembali diguncang oleh kabar yang melibatkan keluarga mendiang Stan Lee, pencipta tokoh legendaris Spider-Man, Iron Man, hingga X-Men. Kali ini bukan soal warisan karakter Marvel, melainkan tudingan serius yang dialamatkan kepada sang putri, J.C. Lee.

J.C. Lee, satu-satunya anak dari Stan Lee dan istrinya Joan, dituduh melakukan kekerasan verbal hingga fisik terhadap kedua orangtuanya semasa mereka masih hidup. Tudingan ini mencuat lewat laporan investigasi yang diangkat media lokal dan diduga berasal dari dokumen hukum serta pernyataan mantan pengasuh dan pengacara keluarga.

Namun, J.C. Lee tak tinggal diam. Lewat sebuah pernyataan resmi kepada media, ia membantah keras tuduhan tersebut, menyebutnya sebagai “manipulasi kejam” yang mengorbankan nama baik keluarganya.

“Saya sangat mencintai kedua orangtua saya. Tuduhan ini tidak hanya menyakitkan, tapi juga menghina ingatan mereka,” ujar J.C. dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter. “Ini bukan hanya serangan terhadap saya, tapi juga terhadap warisan ayah saya.”

Tuduhan Lama yang Kembali Mengemuka

Tuduhan kekerasan dalam rumah tangga ini sejatinya bukan hal baru. Bahkan sebelum Stan Lee wafat pada November 2018, sempat muncul laporan bahwa J.C. kerap berselisih dengan ayahnya, terutama soal keuangan dan manajemen properti keluarga. Beberapa laporan menyebutkan adanya konfrontasi fisik, namun tak pernah ada tuntutan resmi yang diajukan kala itu.

Kini, dengan munculnya kembali laporan-laporan tersebut, publik mulai menyoroti kembali masa-masa terakhir kehidupan Stan Lee, termasuk bagaimana pengaruh orang-orang terdekatnya pada hari-hari terakhir sang legenda komik.

Pihak Pengacara dan Pengasuh Ikut Bersuara

Salah satu sumber utama laporan ini berasal dari mantan pengasuh Joan Lee, istri Stan Lee, yang menyatakan bahwa dirinya menyaksikan langsung insiden verbal yang tidak pantas antara J.C. dan ibunya. Selain itu, mantan penasihat hukum Stan Lee pun disebut menyimpan dokumen tentang konflik internal keluarga tersebut.

Namun, keabsahan bukti-bukti ini masih dipertanyakan. Beberapa kalangan menilai bahwa laporan tersebut bisa saja bermuatan politis atau bertujuan menyerang J.C. di tengah proses gugatan perdata mengenai aset keluarga Stan Lee yang nilainya mencapai jutaan dolar.

Warisan Stan Lee: Terseret Dalam Polemik Keluarga

Stan Lee dikenal sebagai figur ayah yang hangat dalam wawancara publik. Namun, kehidupannya di balik layar kerap digambarkan penuh tekanan, terutama setelah kehilangan sang istri pada 2017. Dalam masa duka dan menurunnya kondisi kesehatan, berbagai pihak mulai berebut posisi di lingkaran dalam Stan Lee—termasuk dalam mengelola hak atas nama dan brand miliknya.

Kini, pertanyaan besar pun muncul: apakah konflik ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai yang diperjuangkan Stan Lee dalam karya-karyanya, atau sekadar narasi berlebihan dari konflik internal keluarga yang kompleks?

Publik Terbelah

Tanggapan publik pun terbagi. Sebagian besar penggemar Marvel bersimpati pada Stan Lee dan berharap kebenaran diungkap tanpa menodai warisannya. Namun, ada juga yang meminta agar semua pihak berhenti mengeksploitasi nama besar Stan Lee demi kepentingan pribadi.

“Apa pun yang terjadi, jangan gunakan nama Stan Lee sebagai alat pertempuran. Biarkan ia beristirahat dalam damai,” tulis seorang pengguna X (Twitter) yang mengaku sebagai penggemar sejak era komik cetak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts